Kenali 4 Tanda Air Radiator Mobil Habis

  • Whatsapp

harianlenteraindonesia.co.id – Radiator merupakan komponen yang dapat menjaga suhu mesin. Komponen yang berada di balik bumper ini prosesnya dibantu air atau engine coolant untuk membantu bekerja menurunkan suhu mesin kendaraan.
Pemilik diimbau tidak mengabaikan kondisi cairan pada radiator ini. Jangan sampai air radiator dalam kondisi berkurang atau malah kosong karena dampaknya akan sangat merugikan. Berikut tanda air radiator habis mengutip berbagai sumber

1. Indikator mobil mendekati merah

Bila suhu mesin normal, maka jarum akan berada hampir di tengah. Pada saat air radiator berkurang atau habis, maka jarum ini akan menuju warna merah. Ini diakibatkan berkurangnya kemampuan pendingin menstabilkan temperatur dari keseluruhan mesin. Semakin naik atau semakin mengarah ke warna merah, maka mesin semakin panas. Luangkan waktu untuk memeriksa hal ini sebelum mulai berkendara ataupun ketika mengemudi agar terhindari dari masalah.

2.AC mobil kurang dingin

Bila AC mobil terasa tidak memberikan hawa dingin, maka ini bisa menjadi ciri bahwa air radiator mobil habis. Secara otomatis mesin akan menghentikan putaran kompresor AC dalam upaya mengurangi beban mesin. Berhentinya kompresor, maka udara dingin akan terhenti dan AC mobil terasa kurang dingin. Namun tidak semua mobil akan mengalami kejadian ini.

3.Suara mesin kasar dan ngelitik

Jika air radiator habis, mesin akan memiliki suara sedikit kasar. Mesin yang mengalami overheat akan mempengaruhi sistem pembakaran yang terjadi di ruang mesin. Pembakaran bahan bakar akan menjadi lebih cepat dari waktu pembakaran normal, itu menyebabkan ngelitik (knocking) pada mesin sehingga proses pembakaran menjadi tidak sempurna.

Mesin kurang bertenaga

Mesin yang sebelumnya ngelitik tidak akan bisa menghasilkan tenaga mumpuni. Mobil akan terasa berat untuk bergerak. Akselerasi tidak bisa maksimal sehingga performa menurun.

4.Uap air pada kap mesin

Kondisi ini bisa menandakan air radiator mobil habis akibat terjadi kebocoran pada sistem pendingin. Selain itu kondisi ini juga bisa disebabkan karena selang radiator pecah, water pump bocor, atau sambungan selang-selang lepas. Uap air terjadi karena mesin terlalu panas. Bila dibiarkan mesin akan rusak total.

Kita harus secara berkala mengganti air radiator pada kendaraan untuk membantu sistem pendingin mobil berfungsi dengan baik. Seiring waktu, kotoran dan kontaminasi lainnya dapat menumpuk pada cairan. Ketika ini terjadi, cairan radiator kurang efektif dan harus diganti.

Sebagian besar produsen mobil menyarankan mengganti cairan radiator d setiap 35 ribu hingga 55 ribu km, atau setiap 24 hingga 36 bulan. Namun, kebiasaan berkendara juga akan menentukan frekuensi penggantian air radiator yang dibutuhkan. Jika Anda sering mengendarai kendaraan dalam suhu sangat panas, mungkin akan mempertimbangkan untuk mengganti cairan setahun sekali atau setiap 20 ribu hingga 25 ribu km.

Pos terkait