Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id
Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 60 Kabupaten Banyuwangi tahun 2024 ribuan insan kesehatan, masyarakat umum, dan tamu undangan berkumpul di RTH Suropati, Tembokrejo, Muncar, untuk merayakan semangat menuju Indonesia sehat, Minggu (24/11/2024).
Acara yang diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta dari seluruh insan kesehatan yang ada di Banyuwangi. Juga turut hadir Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan, Melati Tedja dan Jolone Marie.
Dimulai dengan senam bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Dalam sambutannya Ipuk mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada segenap tenaga kesehatan serta memberikan semangat untuk terus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Setelah senam bersama, dilanjutkan dengan jalan sehat dan pawai edukasi kesehatan yang diikuti oleh 79 kontingen insan kesehatan dengan mengenakan kostum unik dan kreatif yang menggambarkan tema-tema kesehatan.
Sebagai wujud nyata abdi kepala masyarakat, kali ini HKN juga menghadirkan layanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi bersama dokter dan pemberian obat gratis.
Pada peringatan HKN di Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani mengingatkan seluruh warga Banyuwangi akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan para lansia. Pemkab telah memiliki program jemput bola perawatan ke rumah warga miskin oleh petugas kesehatan.
Hal itu disampaikan Bupati Ipuk saat mengunjungi Ibu Sumini di rumahnya yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Nenek berusia 70 tahun itu menderita diabetes sehingga menghambat aktivitasnya.
Kaki Sumini telah diamputasi akibat diabetesnya. Sebelumnya, sehari-hari ia bekerja mencari rongsokan dan berjualan krupuk. Petugas kesehatan telah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan Sumini di rumahnya.
“Saya ingin memastikan layanan jemput bola bagi mereka sudah berjalan dengan baik, terutama bagi warga miskin yang memang tidak bisa datang ke puskesmas untuk periksa atau kontrol rutin. Petugas lah yang rutin datang untuk memeriksa dan memberikan obat ke pasien. Seperti Ibu Sumini ini yang memang terkendala fisik,” kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga mengunjungi rumah Bapak Samsuri. Beliau tidak bisa bekerja di sawah karena kesulitan berjalan akibat cedera pada pinggulnya setelah terjatuh beberapa waktu lalu.
“Sudah lebih dari 11 ribu warga yang mendapatkan layanan jemput bola dari petugas kesehatan ini. Semoga ini mampu meningkatkan derajat kesehatan warga Banyuwangi, khususnya para lansia,” kata Ipuk.
“Kami juga telah ada program, lansia yang hidup sebatangkara juga mendapatkan bantuan rantang kasih. Setiap hari mereka dikirimkan makanan bergizi karena keterbatasan fisik mereka,” imbuhnya.
Usai menjenguk lansia, Ipuk lalu mengunjungi salah seorang baduta (bayi di bawah dua tahun) stunting berusia 14 bulan. Terlahir prematur, baduta ini secara rutin dikirim makanan bergizi oleh petugas untuk membantu meningkatkan perkembangan kesehatannya. Juga rutin dicek kesehatannya oleh petugas Puskesmas Kedungrejo.
“Stunting karena bukan hanya terkait masalah kesehatan, namun dampak jangka panjangnya pada pembangunan manusia dan ekonomi bangsa di masa depan,” kata Ipuk.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Amir Hidayat menjelaskan, gebyar HKN dikemas dengan berbagai kegiatan mulai dari senam dan jalan sehat bersama, bakti sosial, pawai kampanye kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Pemeriksaan kesehatan gratis mulai dari pemeriksaan jantung, mata, THT, kulit, kelamin, anak, kandungan, hingga paru-paru,” tutur Amir.
“Melalui peringatan HKN ke-60 ini, semangat “Bangun Generasi Sehat Menuju Indonesia Kuat” terasa semakin nyata. Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, bersama kita wujudkan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif,” tandasnya.
Penulis: Aji