Komisi II: Kebijakan Anggaran Bidang Pertanian Tahun 2022 Mampu Mensejahterakan Petani di Banyuwangi

  • Whatsapp

Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id

Komisi II DPRD Banyuwangi berharap kebijakan anggaran bidang dan pangan di APBD Tahun 2022 benar-benar dijalankan untuk memperkuat ketahanan petani dan peningkatan kesejahteraan dan nelayan yang berada di pinggiran hutan dan pantai.

Selain itu, kebijakan anggaran pertanian dan pangan harus bisa menumbuhkembangkan minat, pengetahuan dan kepedulian terhadap generasi muda terhadap pertanian dunia.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi II Hj.S. Mafrocahtin Ni’mah usai rapat pembahasan KUA-PPAS APBD Kabupaten Banyuwangi tahun 2022 bersama SKPD mitra kerja, Kamis 14 Oktober 2021.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengakui bahwasanya anggaran dan pangan tahun 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yakni sebesar Rp. 60,5 miliar.

“Alhamdulillah, kita melihat anggaran pertanian ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun ada nilai sebesar Rp.37 miliar untuk belanja pegawai,” ucap Hj. Ni’mah panggilan akrab Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi.

Selanjutnya berdasarkan tema pembangunan tahun 2022 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah atau RKPD adalah penguatan strategi sektor untuk pemulihan ekonomi berbasis pedesaan.

Harapan Komisi II, eksekutif betul-betul dapat mengali potensi-potensi yang ada di pedesaan sehingga terwujud satu desa satu produk di masing-masing desa.

“Potensi-potensi yang ada didesa harus benar-benar digali dan dimunculkan sehingga terwujud satu produk desa yang menjadi andalan masing-masing desa di seluruh Kabupaten Banyuwangi,” harapnya.

Komisi II juga memberikan apresiasi terhadap inovasi Dinas Pertanian dan Pangan melalui program Jagoan Tani yang mampu mengajak generasi muda menggeluti bisnis pertanian dengan segala sub sektornya.

“Kita apresiasi inovasi Dinas Pertanian dan Pangan yang mampu menggandeng dan mengajak anak-anak muda untuk terjun di bidang pertanian menggigat fenomena saat ini banyak anak muda yang masih cenderung ingin menjadi pegawai meskipun lahan pertanian di Banyuwangi ini luas dan banyak potensi unggulan yang bias dikembangkan,“ pungkas Hj. S. Mafrocahtin Ni’mah.

Pos terkait