Kreasi Siswa SMP Negeri 26 Depok Kolaborasikan P5 Sambut Hari Kartini

  • Whatsapp

 

.Depok, harianlenyeraidonesia.co.id
Momentum Hari Kartini tidak hanya dimaknai sebagai simbol perjuangan emansipasi perempuan tetapi juga sebagai pengingat, pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk aksi kemanusiaan.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membantu siswa, mencapai kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.


Gelar peringatan Hari Kartini yang
dikolaborasikan dengan P5, SMP Negeri 26 Depok menjadikan karya inovatif siswa sekaligus pentas seni sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat RA Kartini dalam pendidikan dan pemberdayaan generasi muda, Senin (21/4/25).

Ahmad Sujai, kepala sekolah SMP Negeri 26 Depok mengatakan,
kegiatan ini tidak hanya mengasah bakat tetapi juga melatih sosialisasi. Ini adalah bagian dari inovasi dan pembentukan karakter siswa dimana adanya hubungan
kolaboratif antarsiswa, guru dan warga sekitar.

Pada rangkaian acara penrigatan Hari Kartini kali ini, menampilkan pameran hasil karya siswa selama kegiatan P5 dengan tiga tema utama, yaitu kewirausahaan, teknologi tepat guna dan gaya hidup berkelanjutan. Di ajarkan membuat program marketing, termasuk memanfaatkan dunia digital untuk menjual produk.

Peringatan ini juga diisi dengan berbagai pertunjukan seni untuk memeriahkan Hari Kartini. Fashion show, atraksi pencak silat, tari dan vokal yang seluruhnya dibawakan oleh siswa melalui proses seleksi, jelas Ahmad Sujai.

Sementara itu, Evi Helistina wakil
bagian Kurikulum SMP Negeri 26 Depok menjelaskan, struktur pelaksanaan P5 terdiri atas lima tahap, yakni orientasi pengenalan proyek kepada siswa, kontekstualisasi yakni eksplorasi pengetahuan dengan mendatangkan narasumber ahli.

Kemudian, aksi merupakan pembuatan produk sesuai perencanaan, refleksi tentang evaluasi proses pembelajaran dan terakhir tindak Lanjut pameran karya sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Sebanyak 400 siswa dari 11 kelas terlibat dalam pameran ini dimana kelas dibagi menjadi enam (6) kelompok dengan dua (2) kelompok menampilkan satu jenis produk. Beberapa hasil karya yang dipajarkan antara lain produk daur ulang sampah rumah tangga,
eco-enzim dan pestisida alami serta alat rumah tangga bertenaga Surya.

Setiap kelas memiliki tiga tema P5 per tahun, misalnya, kelas VII mengangkat kewirausahaan, kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan. Saat ini, fokus pada pengolahan sampah untuk menciptakan produk bernilai, tandasnya.(*/joh).

Pos terkait