Ormas Badak Banten Melalui Humasnya “DTRB Diminta Bekerja Secara Profesional”

  • Whatsapp

Kabupaten Tangerang,  harianlenteraindonesia.co.id

Program pemerintah dalam memenuhi bidang infrastruktur sudah cukup bagus, namun terkadang pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan terlihat sebagian kurang maksimal karena kurangnya pengawasan dari pemerintah yang kurang profesional. Sehingga terkesan asal jadi.

Datok Abdul Nasir salah satu aktifis di Kabupaten Tangerang meminta kepada dinas terkait DTRB Kabupaten Tangerang, terutama para pengawas atau PPTK yang sudah di tugaskan oleh Dinas DTRB Kab.Tangerang agar bekerja dengan baik dan profesional dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan.

Datok Abdul Nasir humas DPD BADAK BANTEN KAB.TANGERANG mengaku perihatin dan kesal terutama kepada para pengawas proyek Pembangunan Kantor Sekretariat Kwaran yang berlokasi dibelakang kantor kecamatan solear.

Pasalnya, dirinya mengungkapkan sudah beberapa kali kelokasi kegiatan pembangunan untuk melakukan pemantauan kegiatan tersebut namun belum pernah terlihat adanya para PPTK atau pengawas DTRB Kabupaten Tangerang dilokasi pekerjaan.

Hal yang senada juga di unkapkan Ketua LSM BCW (Banten coruption word) Nana Triana SH. Juga mengatakan bahwa pengawasan dalam kegiatan proyek pembangunan yang ada di kecamatan solear sampai saat ini belum pernah menemui pengawas dan PPTK dari dinas terkait.

Bule panggilan akrap ketua BCW mengatakan, Hal ini tentu saja menjadi suatu kesempatan kepada para pelaku pelaksana kegiatan untuk melakukan perbuatan tidak baik atau mengurangi kwalitas bangunan,yang bersumber dari dana APBD Kab.Tangerang “Ungkapnya kepada awak media saat berada dilokasi pekerjaan. Kamis, (02/09/2021).

Datok Abdul Nasir menambahkan dirinya juga menduga Pembangunan Kantor Sekertariat Kwaran yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang melalui rekanan pihak ketiga CV. RATU BILQIS sebagai pelaksana kegiatan dengan nilai anggaran sebesar Rp. 396.000.000 APBD Tahun Anggaran (TA) 2021 dianggap tidak sesuai spek.

“Pemkab dengan APBD nya menganggarkan dengan nilai yang cukup besar itu agar kwalitas bangunan nya baik. Jelas Nasir”

Sekarang bagaimana mau kwalitas nya baik, galian pondasi bangunan nya saja tidak sama. Oke lah Galian pinggir nya saya anggap dalam. Sementara galian pada tengah bangunan nya sangat rendah sekali, bahkan hampir seperti tidak di gali, lanjut Pria yang akrab di panggil Datok ini”.

Akibat lemahnya dan kelalaian dari para pengawas dan PPTK sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membuktikan nya mari kita bongkar bersama. “Ungkapnya dengan nada geramnya.

Kami sebagai pemerhati pembangunan pemerintah, melalui Media ini kami Minta kepada para pengawas / PPTK dari dinas DTRB Kab.Tangerang bertindak tegas terhadap pemborong atau pun pihak ke tiga yang coba-coba mencuri volume atau mengurangi kwalitas bangunan,desaknya”

“Mereka kan di bayar untuk melakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang menggunakan dana APBD khususnya di dinas DTRB. Jangan hanya makan gaji buta atau bahkan kongkalikong dengan para pengusaha .”Pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas dan para pengawas dan PPTK pada DTRB Kabupaten Tangerang maupun Perusahaan Pelaksana kegiatan belum dapat dikonfirmasi.

Pos terkait