harianlenteraindonesia.co.id – Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) saat pandemi Covid-19 membuat tubuh lebih sedikit bergerak dan duduk terlalu lama. Berikut bahaya duduk terlalu lama.
Tidak seperti di kantor, di rumah Anda tentu tidak akan berjalan jauh untuk menyantap makan siang atau mengambil air dari dispenser. Cukup duduk dan semua benda yang Anda perlukan tidak jauh dari jangkauan.
Padahal duduk terlalu lama bisa mendatangkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa ‘sitting is the new smoking’ atau bisa dibilang bahaya terlalu banyak duduk bakal sama dengan merokok.
Oleh karenanya, penting untuk mewaspadai agar tidak terkena bahaya duduk terlalu lama berikut ini.
1. Sakit punggung, leher, dan pundak
Hanya dalam hitungan jam, bahaya duduk terlalu lama biasanya mulai muncul. Misalnya timbul rasa nyeri pada punggung, leher kaku dan sakit pada pundak.
Sebagaimana dilansir Healthline, duduk membuat fleksor pinggul memendek apalagi ditambah postur duduk buruk dan penggunaan kursi yang tidak ergonomis.
Jika ini terulang, dalam jangka panjang Anda bisa mengalami nyeri kronis karena tekanan pada cakram tulang belakang.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk melakukan peregangan otot di sela aktivitas kerja. Ini akan membantu melemaskan otot sehingga menghindari nyeri, sakit dan cedera.
2. Atrofi otot kaki dan bokong
Duduk membuat otot-otot tubuh bagian bawah jarang digunakan. Makin lama Anda duduk, otot bisa melemah atau disebut dengan atrofi otot. Atrofi otot akan umum terjadi di daerah kaki dan bokong.
Mengutip dari Alodokter, atrofi otot akan membuat membuat tubuh mengalami perubahan.
Misalnya bentuk tidak simetris, timbul cekungan, dan ukuran mengecil. Tanpa otot kaki dan bokong yang kuat, tubuh sulit stabil dan rentan cedera.
3. Penyakit jantung
Tidak hanya kolesterol, bahaya duduk terlalu lama pun bisa turut mempengaruhi kondisi jantung.
Sebuah studi menemukan pria yang menghabiskan lebih dari 23 jam duduk per minggu menonton televisi memiliki 64 persen risiko meninggal lebih besar akibat penyakit kardiovaskular dibanding pria yang duduk selama 11 jam per minggu.
Bahkan, orang yang duduk terlalu lama bisa memiliki 147 persen risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Melihat risiko ini, sebaiknya Anda mulai beranjak dan bergerak daripada jantung yang akhirnya tidak mau bergerak lagi.
4. Berat badan naik
Asupan kalori berlebihan dipadu minim gerak badan sama dengan kenaikan berat badan.
Bergerak membuat otot melepaskan molekul termasuk lipoprotein lipase. Molekul ini membantu memproses lemak dan gula yang Anda konsumsi.
Saat Anda menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk, pelepasan molekul berkurang.
5. Varises
Bayangkan, darah yang seharusnya bisa mengalir lancar bakal menggenang di kaki akibat duduk terus-menerus. Kondisi ini kemudian disebut varises.
Umumnya varises tidak berbahaya tetapi membuat tampilan kaki kurang sedap dipandang.
Dalam beberapa kasus tertentu, bahaya kelamaan duduk yang menyebabkan varises bisa mengarah pada masalah serius termasuk pembekuan darah.
6. Deep vein thrombosis (DVT)
Salah satu risiko duduk terlalu lama adalah deep vein thrombosis (DVT).
Menurut WebMD, DVT timbul akibat penggumpalan darah pada kaki. Ini bisa memburuk saat gumpalan darah pecah bebas dan masuk ke paru-paru.
Secara umum DVT ditandai dengan pembengkakan kaki, nyeri saat berdiri atau berjalan, kemerahan disertai kenaikan suhu.
Kemudian seperti dilansir Hello Sehat, saat gumpalan mencapai paru bisa timbul gejala emboli paru seperti, sesak napas tanpa sebab, nyeri saat menghirup napas dalam-dalam, batuk darah dan napas terlalu cepat.
7. Cemas hingga depresi
Setelah kerja seharian di depan laptop, Anda mencari hiburan dengan menonton film atau serial. Ini memang jadi hiburan tetapi sebenarnya sama sekali tidak ‘menghibur’ kondisi tubuh maupun pikiran Anda.
Bahaya duduk terlalu lama berisiko mengganggu kesehatan mental. Orang bisa cemas juga depresi karena tidak beranjak dari tempat duduknya.
Kondisi ini bisa dicegah dengan menyempatkan diri berjalan-jalan di sekitar rumah atau bermain dengan hewan peliharaan agar tidak terpapar situasi yang monoton terus-terusan. (Red)