Penolakan Kebijakan Pemkot Malang Atas Pembangunan Gedung MMC oleh Koalisi Rakyat Bersatu

  • Whatsapp

MALANG RAYA, harianlenteraindonesia.co.id

Masyarakat yang tergabung dalam Omah Gotong Royong (OGR), Anak Negeri serta Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMATI) menggelar unjuk rasa di depan gedung Balaikota dan DPRD Kota Malang, Senin (18/11/2019) siang.

Semua masyarakat yang tergabung dalam masing-masing lembaga dengan mengatas namakan Koalisi Rakyat Bersatu tersebut menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Pemkot Malang yang akan membangun gedung Malang Creative Center (MCC) dengan menghisap APBD hingga Rp186 miliar untuk tahap 1 dan Rp40 miliar tahap kedua.

Romadhony selaku penangung jawab aksi mengungkapkan, perencanaan pembangunan MCC telah mencederai masyarakat Malang.

“Seharusnya pihak pemkot mempunyai skala prioritas dalam perencanaan pembangunan di kota Malang, karena masih banyak pembangunan di kota Malang yang masih belum selesai dan bermasalah,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Wahyu Eko Setiawan yang akrab di sapa sam WES, alangkah eloknya jika pembangunan MCC dibatalkan, dan dananya bisa dialihkan untuk membangun jembatan Muharto, karena kondisi jembatan Muharto saat ini sudah sangat menghawatirkan dan terancam roboh. “Atau merenovasi gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) yang terlihat sudah tidak layak dengan kondisi pagarnya keropos di hampir semua titik serta bangunannya sudah kusam,” imbuhnya.

Dalam aksi massa ini, Ketua DPRD kota Malang I Made Rian Diana Kartika menemui massa aksi, selanjutnya membubuhkan tandatangan di lembaran kain yang bertuliskan penolakan pembangunan MCC.

Setelah membubuhkan tandatangan, I Made di hadapan massa aksi memberikan statmen, bahwa pembahasan APBD kota Malang tahun 2020 masih belum final. “Kita akan mengawal APBD tahun 2020 agar digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.(M.yus)

Pos terkait