Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) gelar pertemuan lokakarya penyusunan dokumen perencanaan untuk program AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan malaria.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Jawa Timur (ADINKES) yang dilaksanakan selama dua hari, (23/24/9) di Dakon Resto Banyuwangi dan diikuti oleh peserta secara Hybrid (daring dan luring).
Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, output yang diharapkan dari pertemuan ini yaitu terciptanya dokumen perencanaan yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) program AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) bagi pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi.
“Hal ini dalam rangka mendukung upaya sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Amir.
Amir mengatakan, Dinas Kesehatan terus mendorong penanganan kolaboratif AIDS, TBC, dan Malaria, mengingat bahwa seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu penyakit (ko-infeksi) secara bersamaan misalnya, HIV atau AIDS dan TBC, sementara pencegahan malaria memerlukan pengendalian vektor dan lingkungan sehingga perlu penanganan lebih kompleks yang melibatkan banyak sektor.
“Untuk itu diperlukan dokumen rencana penguatan guna meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar serta keterlibatan masyarakat seluruh sektor dalam kampanye kesehatan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam penurunan kasus HIV atau AIDS, TBC dan Malaria,” pungkas Amir.
Penulis: Aji