Dinkes Banyuwangi Melaksanakan Kegiatan On The Job Training Dalam Program Pencegahan dan Penanganan Malaria

  • Whatsapp

Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id

Upaya pencegahan penyakit malaria terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

Banyuwangi yang telah eliminasi sejak tahun 2015 juga masih terdapat kasus malaria import walaupun angkanya terus menurun dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2009 sampai tahun 2024 ini yakni sebanyak 15 dan 9 kasus. Walaupun angka Annual Parasite Incidence (API) malaria di Banyuwangi 1 per 1000 penduduk namun malaria merupakan penyakit yang harus terus diwaspadai karena dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kematian.

Selama 2 hari, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi melaksanakan kegiatan On The Job Training kepada PJ Malarian di 45 puskesmas serta 13 rumah sakit di Banyuwangi, Rabu, Kamis, (11/12/9).

Dan pada hari kedua, kegiatan ini menghadirkan petugas Laboratorium Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi, petugas Laboratorium dari 2 RSUD Genteng dan Blambangan serta 2 RS swasta yakni RSI Fatimah dan RS Al-Huda.

Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menjelaskan, pentingnya strategi yang mencakup pencatatan dan pelaporan kasus dilapangan harus dibuat sistem yang baik.

“Strategi untuk mencegah penularan kembali daerah yang sudah eliminasi meliputi kegiatan surveilans migrasi, penguatan penatalaksanaan kasus, penyelidikan epidemiologi 1-2-5 dan pemetaan daerah reseptif dan penanggulangan sesuai bukti lokal, respon cepat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Amir.

Selain kegiatan tersebut, kata dia, pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem informasi surveilans malaria (SISMAL) juga dilakukan pada seluruh wilayah, Software e-SISMAL sendiri sudah dikembangkan mulai dari 2010, diperbaharui di 2018 dan terakhir yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada awal tahun 2023 adalah SISMAL versi 3.

“Petugas dapat menggunakan SISMAL dan dapat melaporkan setiap suspek, kasus positif, logistis, dan kegiatan lain program malaria melalui SISMAL V.3,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kadinkes Amir menerangkan, kegiatan ini juga menyasar Petugas Laboratorium dipergunakan sebagai stimulus dan upaya penguatan dalam memberikan ketrampilan kepada petugas laboratorium malaria.

“Diharapkan, dengan berlangsung kegiatan On The Job Training ini kepada petugas laboratorium dapat mengindentifikasi setiap jenis plasmodium yang berbeda pada darah penderita malaria sehingga pasien segera mendapatkan penanganan yang lebih intensif,” pungkasnya.

Penulis: Aji

Pos terkait