Dinkes Banyuwangi Gelar PKS antara Puskesmas dengan Klinik se-Banyuwangi dalam Penanganan Pasien TBC

  • Whatsapp

Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id

Guna mendukung percepatan bebas tuberculosis di Kabupaten Banyuwangi, menindaklanjuti keputusan Bupati tentang tim percepatan penanggulangan tuberculosis Pemkab Banyuwangi dalam hal ini melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Penandatanganan Kerja sama (PKS) antara puskesmas dengan klinik se-Banyuwangi dalam penanganan TBC, Jumat (13/9).

Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang siapa saja, dari kalangan manapun, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Indonesia berkomitmen untuk melakukan percepatan bebas tuberculosis pada tahun 2023. Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) meluncurkan program Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB (USAID Bebas TB).

Kegiatan ini dibuat secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Ir. Mujiono.

“Momen ini diharapkan sebagai salah satu pengingat pentingnya kolaborasi serta sinergi dalam penanganan TB di Banyuwangi,” ujar Sekda Mujiono.

Ketua panitia penyelenggara, dr. Edi Hermanto mengatakan, pelaksanaan penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan 40 klinik Pratama dari 48 klinik Pratama di Banyuwangi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat menambahkan, bahwa pelaksanaan penandatanganan kerjasama ini merupakan penguatan kerjasama jejaring antara klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

Kegiatan PKS dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit se-Banyuwangi, kepala puskesmas, dan pimpinan klinik pratama se-Banyuwangi melakukan penandatanganan kerjasama antara puskesmas Jajag dengan Direktur klinik Al Hikmah, puskesmas Gitik dengan Penanggung Jawab dr. Didik Sulasmono, dan puskesmas Singojuruh dengan penanggung jawab klinik Alasmalang.

Penulis: Aji

Pos terkait