Ngawi, harianlenteraindonesia.co.id
Dalam perjalanan semester ke 3 ini RSUD Kanjuruhan kabupaten Malang sudah mulai penyerapan anggaran dari alokasi DBHCHT sebesar 37 M yang prosesnya sudah mulai dikerjakan hampir 80 persen.Menurut direktur RSUD Kanjuruhan kabupaten Malang dr Bobi Prabowo Sp. EM, KEC, M.Biomed dalam pelaksanaannya penggunaan DBHCHT di RSUD Kanjuruhan saat ini memakai sistem e katalog sehingga prosesnya lebih mudah sedangkan yang bikin lama memakan waktu adalah mendatangkan alatnya atau barang dari luar negeri terutama di Eropa (Amerika,Jerman dan Perancis)
terkendala dampak dari perang ukrania yang sedikit banyak berimbas.Disinggung untuk pembangunan fisik di RSUD Kanjuruhan menurut Bobi DBHCHT hanya boleh untuk pembangunan gedung layanan sesuai dengan Permenkeu dan pembangunan fisik tidak harus dari DBHCHT tambahnya..
Untuk program unggulan tahun 2022 kemarin RSUD Kanjuruhan skala prioritasnya yaitu jantung dan belinya otomatis alat jantung sedangkan untuk tahun 2023 tahun ini unggulannya standar untuk alat penyakit kronis kata Bobi.
Walaupun kedepannya sarana dan prasarana di RSUD Kanjuruhan ini sudah terpenuhi menurut Bobi masalah rujukan untuk kelas penyakit tertentu terkait pasien menggunakan BPJS tetap dirujuk di RSSA.Karena RSUD Kanjuruhan termasuk rumah’ sakit type B maka untuk layanan penyakit kanker leukimia atau penyakit tertentu tetap dirujuk di RSSA fungsi dan gunanya adalah pembeda type rumah sakit walaupun untuk sarana dan prasarana sudah terpenuhi menurut Bobi.
Sedangkan untuk sisa 20 persen DBHCHT masih menunggu mencari alatnya dan bila barangnya stock habis maka masuk Silpa dan itu sesuai dengan perencanaan dan bisa dialokasikan ke alat yang lain maka otomatis anggaran yang diterima RSUD Kanjuruhan secara keseluruhan bisa terserap pungkasnya.(M.yus)