Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KDAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberi perhatian dan mendukung pengembangan Banyuwangi. Salah satunya terkait revitalisasi “Asrama Inggrisan” yang merupakan aset TNI.
Asrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1776.
Pada perkembangannya, gedung itu kemudian diambil alih oleh British East India Company (BEIC) atau kantor dagang Inggris pada abad ke-18.
Tempat ini lantas dijadikan tempat kabel jaringan telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, bahwa Dr. Thor Kerr dari Curtin University Perth Australia dan Irfan Wahyudi, PhD dari Universitas Airlangga telah melakukan riset tentang keterkaitan Banyuwangi dan Australia masa itu, dan salah satu jantung aktivitasnya adalah di Asrama Inggrisan.
“Dengan merevitalisasi Asrama Inggrisan, sejarah yang tersimpan tidak berhenti pada cerita, tapi juga bisa dipelajari oleh anak muda di Banyuwangi,” ujar Ipuk.
“Arsitektur untuk revitalisasi ini telah mendapat dukungan dari arsitek terkenal Yori Antar,” terangnya.
Dia mengatakan, Pemkab Banyuwangi juga telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Kebetulan waktu itu kami sudah bertemu langsung dengan Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beliau mendukung rencana ini. Beliau ingin menyegerakan revitalisasi agar berjalan dengan cepat.
Tentunya, lanjut Ipuk, semoga revitalisasi ini bisa menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru, yang memberi dampak ke ekonomi lokal. (Dikutip dari Instagram ipukfdani)
Jurnalis Lentera Indonesia, Biro Banyuwangi: Aji