harianlenteraindonesia.co.id – Diabetes insidipus adalah kelainan langka yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Kondisi ini membuat seseorang memproduksi urin dalam jumlah besar. Ketika kondisi ini terjadi, seseorang akan merasa sangat haus.
Meskipun istilah diabetes insipidus dan diabetes mellitus terdengar mirip, namun kedua penyakit ini tidak memiliki kaitan.
Sekadar informasi, diabetes mellitus melibatkan kadar gula darah tinggi dan dapat terjadi sebagai tipe 1 atau 2. Ini adalah penyakit umum yang lebih dikenal sebagai diabetes.
Merangkum dari Mayo Clinic, Jumat (8/10/2021), tidak ada obat untuk mengobati diabetes insipidus. Tetapi perawatan yang benar dapat menghilangkan rasa haus dan mengurangi produksi urin untuk mencegah dehidrasi. Berikut beberapa gejala diabetes insipidus yang patut diwaspadai.
1. Menjadi sangat haus
2. Memproduksi urin berwarna pucat dalam jumlah besar
3. Sering perlu bangun untuk buang air kecil di malam hari
4. Lebih suka minuman dingin
Jika kondisi penyakit yang diderita cukup serius dan mengonsumsi banyak cairan, maka seseorang dapat menghasilkan sebanyak 20 liter urin dalamsehari. Padahal, dalam kondisi normal, orang dewasa yang sehat biasanya buang air kecil rata-rata 1 hingga 2 sehari.
Bayi atau anak kecil dengan diabetes insipidus mungkin memiliki tanda dan gejala seperti:
1. Popok basah dengan parah
2. Mengompol
3. Sulit tidur
4. Demam muntah
5. Sembelit
6. Pertumbuhan tertunda
7. Penurunan berat badan
Diabetes insipidus terjadi ketika tubuh tidak dapat menyeimbangkan kadar cairan dengan baik. Ginjal menyaring bagian cairan darah untuk membuang produk limbah. Sebagian besar cairan dikembalikan ke aliran darah sementara limbah dan sejumlah kecil cairan membentuk urin.
Urin ini dikeluarkan dari tubuh setelah disimpan sementara di kandung kemih. Hormon yang disebut hormon anti-diuretik (ADH), atau vasopresin, diperlukan agar cairan yang disaring oleh ginjal kembali ke aliran darah.
ADH dibuat di bagian otak yang disebut hipotalamus dan disimpan di kelenjar pituitari. Ini merupakan kelenjar kecil yang ditemukan di dasar otak. Kondisi yang menyebabkan defisiensi ADH atau menghalangi efek ADH mengakibatkan produksi urin berlebih.
Jika mengalami penyakit diabetes insipidus, sebaiknya segera pergi ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.