Semua Pihak Merefleksikan Nilai Luhur Pancasila Pada Kehidupan Nyata

  • Whatsapp

Malang, harianlenteraindonesia.co.id

Peringatan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni, didasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, tentang Hari Lahir Pancasila. Meski di tengah Pandemi Covid-19, peringatan hari lahir Pancasila, tetap dilaksanakan dan berlangsung dengan beberapa penyesuaian.

Guna memaknai peringatan hari lahir Pancasila ke-76 tahun ini, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Fraksi PDI Perjuangan Dapil Malang Raya, Gunawan Wibisono mengajak semua pihak untuk merefleksikan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata, demi Indonesia.

“Misalnya dengan bersama-sama bergotong royong meringankan beban sesama kita yang terdampak bencana maupun sesama kita yang terdampak Pandemi Covid-19 saat ini, serta kepada mereka lainnya yang membutuhkan,” kata Gunawan, usai acara memperingati Harlah Pancasila di Gondanglegi Kabupaten Malang, Kamis pagi (3/6).

Gunawan menambahkan, gotong royong adalah partisipasi aktif setiap individu dalam kepentingan orang banyak, “Gotong royong bagian sikap saling tolong-menolong, bahu-membahu dan peduli kepada sesama tanpa memandang ras dan status sosial dan merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia sejak jaman dahulu dalam merefleksikan nilai-nilai luhur Pancasila,” terang Gunawan.

Sejarah bangsa ini, bahwa Pancasila merupakan dasar Negara yang menjadi pemersatu Bangsa Indonesia. Panca artinya lima. Sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Gunawan menceritakan, menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang diakhir perang Pasifik, Tentara pendudukan Jepang di Indonesia, berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia.

“Jadi menjelang kemerdekaan, Mereka membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai atau dalam bahasa Indonesia “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang kemudian menjadi BPUPKI dengan tambahan “Indonesia”,” ungkapnya.

Badan ini mengadakan sidang pertama, tepatnya 29 Mei yang nantinya selesai pada tanggal 1 Juni 1945. Rapat dibuka tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945, dengan tema “Dasar Negara”.

Rapat pertama berlangsung di gedung Chuo Sangi In, kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila, tepatnya di Jl. Pejambon 6 Jakarta. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau dalam bahasa indonesia Perwakilan Rakyat.

“Usai Bung Karno giliran untuk menyampaikan gagasannya terkait dasar Negara Indonesia yang diberi nama “Pancasila”. Gagasan Bung Karno ini, disampaikan tepat pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis, terlebih dahulu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai. Bung Karno menyebutkan, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima ideolologi yang menjadi pedoman hidup Bangsa Indonesia,” jelas gunawan.

Sila pertama mengartikan “Kebangsaan”, sila ke dua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ke tiga “Demokrasi”, sila ke empat “Keadilan sosial” dan sila ke lima “Gotong royong”.

Ke lima ideologi tersebut terkandung nilai-nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Salahsatunya adalah sila ke lima, yakni gotong-royong.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, marilah kita terus bergotong royong dan merefleksikan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan demi Indonesia yang lebih baik. “Selamat Hari Lahir Pancasila,” tutup.Gunawan.(M.yus)

Pos terkait