“Tidak Ada Lawan Abadi dalam Politik Abah Sanusi Bersilahturahmi ke Kediaman Abah Gun

  • Whatsapp

Malang, harianlenteraindonesia.co.id

Sempat menjadi rival dan bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Malang pada (27/11) lalu, calon Bupati Sanusi yang dinyatakan menang versi hitung cepat bersilaturahmi ke kediaman Cabup Gunawan HS di Gondanglegi Wetan, Kamis (28/11/2014) malam.

“Kita silahturahmi, karena selama kampanye tidak ketemu, pas waktu debat kemaren kita ketemu, setelah Pilkada usai, kita ketemu lagi,” kata Abah Sanusi saat ditemui awak media di kediaman Abah Gun.

Bupati Malang Sanusi menceritakan bahwa dulu saat Pilkada tahun 2020 tim pemenanganya Gunawan HS, dirinya mengaku sangat dekat seperti keluarga bahkan sama sama ingin memajukan Kecamatan Gondanglegi.

“Kami sangat dekat banget, karena sama sama berasal dari Gondanglegi dan sama sama memajukan Gondanglegi dan Kabupaten Malang, di organisasi apapun kita selalu bersama, dan waktu pencalonan kemaren (2020) tim sukses saya Pak Gunawan melawan Bu Lathifah,” ungkap Abah Sanusi.

Sanusi berkelakar tidak ada kawan sejati dan tidak ada lawan sejati hanya adanya di politik saja, karena mereka berdua mementingkan persaudaraan adalah segalanya.

“Tidak ada kawan sejati dan tidak ada kawan abadi itu adanya di politik, yangbterpenting persaudaraan diatas segalanya,” beber Abah Sanusi.

Saat Pilkada 2020, dirinya melawan Lathifah Shohib dan tim suksesnya Gunawan HS, saat Pilkada 2024 kemaren, dirinya menggandeng Lathifah melawan sahabatnya sendiri Gunawan HS, namun setelah selesai Pilkada selesai, persaingan politik juga selesai.

“Setelah selesai Pilkada ya sudah selesai, siapa tahu nanti kita bisa bertemu kembali dalam situasi dan perpolitikan yang lain,” terang Abah Sanusi.

Sementara itu, Gunawan HS menyampaikan untuk kepentingan Kabupaten Malang ego pribadi harus dihilangkan, harus mengutamakan kebersamaan, karena dengan kebersamaan bisa mendengarkan saran dan masukan dari masyarakat.

“Dengan kebersamaan kita ingin mendengarkan saran dan pendapat masyarakat, karena yang tahu permasalahan di desa itu adalah orang yang ada di desa tersebut, sehingga nanti saya mau mengusulkan sambung rasa, yang terpenting Masyarakat ikut berpartisipasi di wilayahnya, dan kita pemerintah memberikan kemudahan pemberdayaan masyarakat,” jelas Abah Gunawan.

Pihaknya ingin kabupaten Malang menjadi kabupaten yang terdepan dengan semangat kebersamaan, tidak boleh ada yang merasa mampu, “Kita harus mau mendengarkan masukan, dan tentunya masukan itu harus dilaksanakan dengan persetujuan orang banyak,” tandas Abah Gun panggilan akrab Gunawan HS.

Musyawarah dan mufakat adalah kunci untuk mencapai cita cita kemajuan kabupaten Malang ini.

“Saya meyakini kalau kita melaksanakan kehendak dari masyarakat, nanti pelaksanaannya akan baik, tapi kalau kita paksakan kehendak dari atas tentunya akan menimbulkan kontroversi kedepannya,” pungkas Gunawan HS menutup pembicaraan.(M.yus)

Pos terkait