Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id
Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi dengan Jhon Fawcett Foundation (JFF) Indonesia mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) pemeriksaan mata, penggantian bola mata palsu, dan operasi katarak gratis pada 22 sampai 25 Oktober di Markas PMI.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pj. Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, dihadiri Forpimda, Instansi Vertikal, pimpinan SKPD, dan tamu undangan lainnya.
Pj. Bupati Banyuwangi, H. Sugirah menyampaikan apresiasinya pada penyelenggara yakni Pemkab, Dinas Kesehatan, dan PMI, serta JFF Indonesia yang sudah 10 tahun berpartisipasi aktif memberantas kebutaan khususnya di Banyuwangi.
10 tahun terlaksana sebanyak 25.299 pasien telah diperiksa mata, 3.480 pasien operasi katarak, 155 penggantian bola mata palsu dan 6.212 murid diskreening.
Project Manajer JFF Indonesia, Komang Wardhana mengatakan, semoga target yang direncanakan bisa tercapai. Target operasi katarak sebanyak 300 pasien untuk tahun ini.
“Tahap dua, donatur JFF akan mengunjungi kegiatan ini namun tidak sebanyak di tahap satu. Dan yang terlibat dalam kegiatan adalah sebanyak 8 dokter mata dari Perdami Jatim dan dari Malang Raya,” jelas Komang Wardhana.
Hari kedua Baksos pemeriksaan kesehatan mata, operasi katarak dan pemasangan bola mata palsu gratis tahap 2 pada Rabu (23/10).
Operasi hari kedua dilaksanakan di 2 tempat yaitu, RSUD Blambangan dan Mobile Eye Clinic (MEC) bus khusus untuk kamar operasi milik JFF yang diparkir di halaman PMI Banyuwangi, dimana ada 3 dokter spesialis mata yang menjadi operator.
Ditemui seusai evaluasi kegiatan, selaku koordinator pelaksana, dr. Rezekiyanti menerangkan, pada hari kedua ini ada sebanyak 447 pasien yang diperiksa, 89 pasien dioperasi katarak, 104 pasien yang didiagnosa katarak juga siap dijadwalkan untuk di operasi hari ini, Kamis (24/10). Dan sebanyak 202 pasien menerima kacamata dan 105 pasien mendapat obat tetes mata, 2 orang pasien menerima penggantian bola mata.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, katarak menyumbang 81 persen kasus kebutaan, dan menjadikan sebagai penyebab utama gangguan penglihatan. Maka operasi merupakan solusi efektif untuk menolong penderita katarak.
“Selain Operasi Katarak ini, saya berpesan agar edukasi dan pencegahan gangguan kesehatan mata agar terus ditingkatkan, antara lain pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti para lanjut usia dan penggunaan gawai berlebih oleh anak-anak agar dikurangi,” pungkasnya.
Penulis: Aji