Malang, harianlenteraindonesia.co.id
Dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Ratusan meteran PDAM milik Perumda Tirta Kanjuruhan hilang dicuri. Pihak Perumda Tirta Kanjuruhan melakukan pendataan.Perihal tersebut, sudah dilaporkan kepada pihak berwajib Kepolisian.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan Samsul Hadi menjelaskan, ratusan unit meteran air, milik pelanggan Perumda Tirta Kanjuruhan tersebut terjadi diberbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, jelasnya.
Lokasi pencurian meteran air, berada di Gondanglegi, Pakis, Tumpang dan Pakisaji. Ada sekitar 200-an pelanggan yang meterannya hilang yang terdata se-Kabupaten Malang,” pinta Samsul itu.
Selain mengambil langkah hukum, pihaknya juga tengah gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial. Upaya itu dilakukan agar seluruh masyarakat mengetahuinya dan tidak ada lagi kejahatan tersebut.
Samsul menambahkan, dalam penelusuran yang dilakukan, diduga dalam menjalankan aksinya, pelaku beroperasi dalam waktu yang hampir berdekatan. Bahkan di hari yang sama dengan lokasi yang berpindah-pindah.
“Jadi hilangnya itu tidak langsung banyak, satu, dua (unit meteran). Tapi (kejadiannya) bersamaan dan dalam kurun waktu berdekatan. Kemudian tempatnya beda-beda, misal malam ini ada (beraksi di) Pakis, kemudian ke Tumpang, terus ada di Pakisaji,” jelasnya.
Samsul berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, pelaku pencurian meteran yang telah meresahkan itu bisa segera tertangkap dan mendapatkan sangsi sesuai dengan tindakannya.
“Apabila memang (pelakunya) bisa ketangkap, biar hukum yang mengadili, karena itu kewenangannya sudah ada di ranah hukum. Kalau yang saya lakukan tadi itu, sudah saya infokan untuk unit segera koordinasi dengan Polsek, Muspika, dan dengan desa,” ujarnya.
Samsul juga menghimbau kepada para pelanggan PDAM Tirta Kanjuruhan yang menjadi korban gara segera melaporkan kepada para petugas PDAM.
Sehingga para pelanggan yang menjadi korban agar segera bisa ditangani, sehingga tidak mengalami kebocoran air yang dapat berdampak pada membengkaknya tagihan air.
“Kalau tindakan dari Perumda, agar tidak terjadi kebocoran air, kita pasang dulu. Tentunya dengan adanya kesepakatan dengan pelanggan, supaya bisa segera teratasi. Soal pembayaran, bisa langsung di lunasi atau mungkin dengan sistem angsuran,” bebernya. (M.yus)