Depok, harianlenteraindonesia.co.id
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok, Hamzah dalam rapat paripurna DPRD Depok dalam masa Sidang III Tahun 2023 di Ruang Paripurna DPRD, mendesak Pemerintah Kota Depok dalam hal ini, pihak terkait dinas kesehatan Kota Depok untuk memperbaiki menu stunting yang diberikan kepada keluarga balita di Kelurahan Cimpaeun.
Menu stunting yang diberikan kepada keluarga balita di Kelurahan Cimpaeun hanya berisi nasi putih dan air sup plus tahu 2 potong. Hal ini sangat tidak layak karena paket tersebut, tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting,ujar Hamzah; anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok,Senin (13/11/23).
“Kemarin, ( Red :Jumat (10/11/2023) , isinya nasi putih dan air sup. Hari ini, hanya ditambah tahu 2 potong,lantas evaluasi model apa yang dikatakan Dinkes,” sebut Hamzah, atas hasil temuannya saat Rapat Paripurna.
Selanjutnya,Hamzah meminta pihak dinas Kesehatan Depok untuk segera mengevaluasi paket menu stunting tersebut dan memastikan pemberian paket menu stunting dapat memenuhi standar gizi.Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut, agar tidak terulang kembali kasus serupa di masa mendatang,tegasnya.
Terkait pemberian paket menu stunting berlogo walikota dan wakil walikota Depok yang terjadi di Kecamatan Tapos,(Red: Jumat (10/11/2023) Wakil Walikota Imam Budi Hartono menyesalkan dan mengatakan, hal itu sebenarnya tidak perlu,ujarnya, saat penyampaian jawaban pada Rapat Paripurna.
Sebelumnya (Red:Jumat, 10/11/2023),
kepala dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan,pihaknya akan melakukan evaluasi dan yang ada masalah cuman di kecamatan Tapos dimana sepuluh (10) kecamatan yang lain bagus dan lancar.
Pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap paket menu stunting tersebut. Ia memastikan paket menu stunting di seluruh kecamatan di Kota Depok memenuhi standar gizi,kecuali pemberian yang terjadi di Kecamatan Tapos katanya.(joh).