Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id
Para Mahasiswi Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo mengimplementasikan program kerjanya kepada Warga Binaan wanita Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim dengan memberikan konseling psikologi, Sabtu (4/11).
Kegiatan konseling yang dilakukan oleh para mahasiswi itu diawali dengan melakukan briefing bersama Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono yang diwakili oleh Kasubsie Bimkemaswat Dhanny Dwi S dan dua orang anggotanya sebagai dosen pamong.
Dhanny menyebutkan bahwa konseling sangat bermanfaat untuk Warga Binaan karena mereka dapat mencurahkan seluruh isi hatinya tanpa ada batasan, serta dapat dijadikan sebagai sarana perelaksasi pikiran.
“Pada dasarnya tujuan dari konseling ini adalah membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial dan perilaku dan ini sangat penting untuk warga binaan,” ujar Dhanny.
Lebih lanjut Dhanny mengatakan bahwa ada dua langkah konseling yang digunakan, yaitu wawancara awal dan lanjutan.
“Wawancara awal dilakukan pada minggu pertama, dan berikutnya diteruskan dengan wawancara lanjutan. Bedanya hanya terletak pada konteks pembahasan,” tambahnya.
Dhanny menambahkan selama 30 hari ke depan, para mahasiswi bertekad untuk mengawal dan mengawasi kondisi mental Warga Binaan wanita yang selanjutnya juga disebut sebagai klien mereka.
“Karena output dari bimbingan konseling psikologi ini yaitu membimbing dan menjadikan warga binaan yang bagus pikiran serta perilakunya sehingga siap untuk memulai kehidupan yang baru di masyarakat pada saat bebas nanti,” tutup Dhanny.
Penulis: Aji