harianlenteraindonesia.co.id – Mobil listrik disinyalir akan menjadi gejala baru dunia otomotif di masa mendatang. Hematnya biaya operasional menjadi daya tarik. Sebab menurut perhitungan bisa empat kali lebih murah dari mobil konvensional.
Beberapa simulasi yang dilakukan tiap pabrikan, jika dihitung rata-rata mobil listrik hanya memerlukan Rp75.000 untuk pengisian listrik yang membuat mobil dapat melaju sejauh 120 kilometer.
Namun ada beberapa tips agar level hemat tersebut bisa benar-benar terjaga. Bahkan cara ini cukup dengan mengatur bagaimana kondisi suhu di kabin.
Pertama, pahami bahwa suhu di kabin mobil listrik tentu butuh pendinginan lebih cepat untuk mereduksi energi terbuang lebih banyak yang menggerakkan kompresor AC.
“Ya sebenarnya kalau kita pakai kaca film, mobil kita bisa lebih adem atau dingin. Kalau suhu kabin sudah dingin. AC tidak perlu dipasang di posisi dua bahkan tiga, yang membuat kompresor AC terus-menerus bekerja sehingga menguras energi dari baterai,” ujar Head of After Sales Service Div. PT V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto.
Karena kondisi kabin mobil lebih sejuk dibandingkan tidak pakai kaca film, maka penggunaan AC pun bisa diminimalisir. Dengan catatan, kalau sudah pakai kaca film dan keadaan kabin lebih adem, AC tidak perlu diset maksimal dinginnya.
Kalau AC diset kecil, maka konsumsi listrik ataupun bahan bakar–misalnya pada mobil jenis hybrid pun bisa lebih irit.
Kedua, pahami kesalahan anggapan bahwa semakin gelap kaca film, maka ia akan semakin menolak panas. Anggapan semakin gelap kaca film maka semakin menolak panas sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dengan silau.
“Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat,? ungkap Billy.
Kaca film dengan kadar gelap 20 persen pun, kalau material yang dipakai memang mampu menolak sinar Infra red (IR) dan ultra violet (UV) cukup bagus, maka bisa tetap tahan panas.
Cara ketiga, jangan lupakan faktor kejernihan sekalipun tetap meminimalkan masuknya panas ke kabin.
Brand seperti V-KOOL mengklaim bahwa semua kaca filmnya memiliki tingkat kejernihan baik dan kemampuan menolak panas tinggi tetapi tetap dengan visibilitas bagus. Mereka mengklaim produk VK702 memiliki kemampuan tersebut meski dengan tingkat kegelapan 20 persen.
Cahaya yang masuk akan banyak, tapi panas menyengat tidak akan terasa sehingga kabin akan terasa sejuk. Hal ini disebabkan karena VK70 akan meneruskan 70 persen cahaya tampak matahari (VLT) namun menolak 94% sinar infra merah penyebab panas.
Hal ini perlu diperbandingkan dengan kaca film non-tekonologi tadi yang meski berkegelapan 80 persen, silau atau cahaya tidak akan masuk, tetapi hawa panas akan tetap terasa menyengat kulit serta pandangan berkendara akan terganggu karena kaca depan yang terlalu gelap.
Namun pihak V-KOOL sendiri menyarnkan bahwa kaca samping dan belakang bisa memakai kaca film lebih gelap. Hal ini untuk sisi keamanan dan juga privasi. (Red)