Berikut Alasan Isi Bensin Mobil Harus Full Tank, Tapi Tak Boleh Sampai Mulut Tangki

  • Whatsapp

harianlenteraindonesia.co.id – Tangki bensin harus selalu penuh alias full. Sehingga ketika bensin tersisa setengah, pemilik mobil harus segera kembali mengisi penuh BBM kendaraan.

Terlebih jika kendaraan itu bermesin diesel. Sebab, jika kekurangan solar, mesin tak bisa hidup.

Dilansir dari laman Auto2000, mengisi bensin secara penuh sebenarnya agar tak terdapat embun pada tangki bensin. Tangki yang kosong akan diisi udara dan mengembun.

Embun tersebut lantas menjadi air, terutama jika kendaraan berada di dataran tinggi yang mana udaranya bercampur dengan kabut. Embun itu memiliki efek buruk bagi tangki BBM mobil.

Pertama, embun yang menjadi titik air akan jatuh menetes bercampur dengan BBM yang menyebabkan kualitas BBM menjadi buruk dan nyala mobil jadi tersendat-sendat.

Kedua, air yang menempel pada tangki akan menyebabkan terbentuknya karat, khususnya pada mobil-mobil tua. Karat tersebut jika bercampur dengan BBM maka serpihan karat akan menyumbat karburator atau sistem injeksi mobil. Sehingga mobil menjadi tersendat-sendat saat dijalankan.

Pengisian BBM secara penuh juga berlaku untuk kendaraan yang jarang dipakai. Jika akan meninggalkan mobil dalam waktu cukup lama, sepekan misalnya, isilah BBM secara penuh terlebih dahulu. Sehingga tak ada udara yang menghuni ruang tangki.

Meski dianjurkan untuk mengisi secara penuh, akan tetapi tidak disarankan mengisinya sampai meluber atau sampai mulut tangki. Jika begitu, akan ada risiko lain yang bisa terjadi.

Bisa saja bensin akan tersedot kembali oleh pompa. Hal ini mungkin karena sistem keselamatan dari pompa SPBU.

Selain itu juga adanya risiko bensin tumpah. Hal ini cukup berbahaya karena jika terjadi sesuatu, misalkan percikan api, maka bisa menyambar mobil. (red)

Pos terkait