Aparat Penegak Hukum Mediasi Limbah PT. Jiale dengan Warga

  • Whatsapp

JEPARA, harianlenteraindonesia.co.id

Jepara, selasa 2 Juni 2020, masyarakat mengikuti mediasi di Polres berkaitan dengan limbah non b3 milik PT. JIALE yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Nugroho Tri Nuryanto. Semula masyarakat gemulung sekitar pabrik mengira bahwa mediasi akan membahas kelanjutan kesepakatan terdahulu mengenai kesanggupan saudara H.J untuk membuka kesempatan pada masyarakat sekitar pabrik untuk ikut membeli limbah.

Adanya limbah non b3 milik PT.JIALE cukup membuka peluang kerja buat warga sekitar pabrik terutama tenaga mereka yang tidak bisa bekerja di pabrik karena keterbatasan usia. Lahan sawah yang semula menjadi ladang kerja masyarakat, sekarang di dirikan pabrik, sehingga tidak bisa bekerja seperti dulu.

Namun impian warga sekitar pabrik belum terpenuhi dikarenakan limbah non b3 telah di kelola oleh pelaksana atau orang yang diberi kuasa menjual. Kami bertanya kepada masyarakat apa keinginan yang sebenarnya dan mendapat jawaban bahwa masyarakat ingin ikut membeli tidak meminta, tapi hal itu terganjal dengan kontrak H.J dengan managemen pabrik yang menurut kami perlu dipastikan keabsahannya.

Karena saudara H.J itu juga membeli limbah atas nama PT orang lain. Tiba tiba sekarang berubah statusnya menjadi pelaksana penjualan. Hal ini menjadi pertanyaan besar dibenak masyarakat karena mediasi di polsek status (jml) pembeli limbah, apa bedanya dengan kami, ujar salah seorang nara sumber dalam hal ini adalah warga.

Yang di sesalkan warga adalah saudara H.J tidak sportif dengan ucapannya karena telah mengingkari kesanggupannya dengan LEGOWO dan ikhas menyerahkan pengelolaan limbah non b3 kepada masyarakat. Padahal tidak harus dibeli warga semua tetapi bersama sama atau bergiliran secara bergantian. Namun saudara H.J tidak bersedia memenuhi janjinya yang sempat disaksikan kapolsek pecangaan Bp.Sumardi. Petinggi gemulung H.A.S juga kami konfirmasi perihal dugaan beberapa pihak bahwa petinggi ada dibelakang gerakan warga, dan beliau secara tegas mengatakan berani bersumpah demi apapun. Menurut petinggi gemulung apa yang disangkakan itu adalah fitnah dan tidak benar karena menurut petinggi beliau tidak ikut dalam pergerakan masa. Beliau menambahkan bahwa semua itu masyarakat sendiri yang menghendaki.

Namun dilain pihak, Ho Zim Za dari PT. JIALE mengatakan selama ini pihaknya sudah tidak tahan dengan tekanan yang dilakukan oleh  Pemdes gemulung. Menurutnya pihak pemdes selalu mencari cari kesalahan perusahan PMA tersebut. Bahkan  secara terang terangan pihak PT. JIALE melaui Ho Zim Za menyebut petinggi desa gemulung S  menerima proyek sebesar 25 M untuk pembangunan bronjong dengan masa garansi 10th, akan tetapi belum 1 th sudah longsor, sehingga kita perbaiki sendiri. Juga dikatakan bahwa pajak yang seharusnya ditanggung S terpaksa kita bayar 600jt beserta dendanya 400jt. Jadi jika S mengatakan tidak mendapat apa apa itu Bohong.

Setelah kita konfirmasi H.S membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa dirinya hanya kebagian 8,..M dari mr.Jo itupun non pajak karena dari 25 M bukan saya saja yang mengerjakan tetapi pihak pabrik sendiri punya beberapa orang yang mengerjakan tanpa rekanan atau CV tetapi Personal. Jadi kalau saya dikabarkan tidak membayar pajak 600jt atau denda 400jt itu memang bukan kewajiban saya, justru saya masih punya tagihan 1.2M tetapi karena ada musibah maka tagihan senilai 1.2M tidak bisa dicairkan sebagai ganti jaminan perawatan selama 10th, saya masih menyimpan dokumen kesepakatan kerja dan bisa dibuktikan, jelas petinggi H.A.S.

Warga menduga, bahwa perwakilan dari PT.JIALE Ho Zim Za sengaja memperlebar masalah dengan menyeret nama petinggi gemulung dan jelas itu bukan tujuan kami, persoalan Pribadi Petinggi S dengan PT.JIALE jangan libatkan kami, ujar warga yang hadir dalam mediasi tersebut. Perwakilan PT. JIALE juga menyinggung tentang lahan milik desa yang telah disewa sewa. Pokoknya sangat mengecewakan, tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan, sahut salah satu warga yang geram. jurnalis (JOHN)

Pos terkait