Upaya Pencegahan Stunting Pemkab Banyuwangi Kuatkan Peran Kolaborasi dan Sinergi 

  • Whatsapp

Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar rapat koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi dua tahun (baduta) stunting dan bumil risti (ibu hamil risiko tinggi) Selasa kemarin, (1/9).

Sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, camat, kepala puskesmas, tim penggerak PKK kabupaten dan kecamatan, pengelola program gizi, satgas stunting, serta tim pendamping keluarga turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah saat membuka acara mengatakan, penghargaan yang sebesar-besarnya atas nama komitmen bersama para pihak untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan stunting.

“Masalah ini bukan tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tapi komitmen kita bersama. Penurunan stunting di Banyuwangi ini sangat luar biasa, seiring dengan menurunnya angka kemiskinan di Banyuwangi.

Intinya, kata Sugirah, program satgas stunting dan program penurunan angka kemiskinan ini harus berjalan bersama-sama. Sehingga diharapkan bonus demografi akan lebih baik kedepannya,” ujar Sugirah yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Mohammad Yanuar Bramuda.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat menambahkan, program ini merupakan rangkaian program Banyuwangi tanggap stunting sekaligus tahun kedua intervensi program makanan tambahan (PMT) di Banyuwangi.

Amir menerangkan, tahun 2024 ini support anggaran untuk PMT sebesar 10 miliar. Anggaran ini meningkat dari tahun sebelumnya (2023) dimana program PMT mendapatkan anggaran besar 7 miliar, yang berdampak pada perbaikan yang signifikan.

“Di tahun 2023, angka stunting di Banyuwangi berjumlah 2780 balita. Dengan upaya semua pihak dengan stimulasi anggaran tersebut, berdasarkan data per September 2024 jumlah stunting turun menjadi 2171 balita atau menurun 609 balita. Kami berterimakasih pada para camat, kepala puskesmas atas jerih payahnya menurunkan stunting di Banyuwangi,” kata Amir.

“Perhatian terhadap pencegahan stunting bukan hanya pada saat masa kehamilan saja, melainkan ketika dari mulai awal persiapan, dimulai dari usia remaja putri yang harus dipersiapkan kesehatannya,” pungkas Amir.

Penulis: Aji

Pos terkait