Malang, harianlenteraindonesia.co.id
Kepala Desa Sumberoto Modangan Donomulyo, Budi Utomo, Saat dikonfirmasi pada senin 29 April 2024.Pihaknya memaparkan kepada awak media.
Dengan adanya wisata paralayang di lokasi Pantai Modangan yang jelas sangat bermanfaat bagi warga, pintanya.
Hal ini terbukti, kepada warga masyarakat Desa Sumberoto Modangan Donomulyo, jelasnya.
Pertama, yang dulu hutan yang tidak pernah ada penghuninya sekarang siang dan malam jadi ramai pengunjung.
Kedua, Dulu pemuda masyarakat Desa.Sumberoto yang tidak punya pekerjaan dan sekarang bisa bekerja dengan ojek wisata, parkir, jaga loket dan membuka warung kuliner di lokasi wisata.
Ketiga, Wisata Paralayang sudah ada perhatian dari pemerintah daerah, propinsi dan pusat,imbuh ya.
Akses Infrastruktur jalan juga sudah mulus sehingga bisa memudahkan segala aktivitas menuju lokasi wisata.Hal ini sudah tentu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Sumberoto, Modangan Donomulyo, tambahnya.
Ke empat adalah laporan nada sumbang dari segelintir orang tidak berdasar dan hanya ingin memecah belah masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH).
Maka itu, sampai hari ini tapal batas luar, belom dilaksanakan. Sehingga kalau sudah di kapling-kapling, Maka itu hanya menguntungkan buat segelintir pihak saja, Bahkan pembagian kapling-kapling itu sangat disayangkan dan tidak menunjukan keadilan dengan tanah 5.7 hektar yang dijadikan wisata.
Satu kapling ada yang kebagian hampir 1 hektar.
Hal ini jelas tidak memakai asas pemerataan dan keadilan.Karena hanya di bagi-bagi kepada orang terdekat maupun saudara.
Kelima, Penandaan tapal batas harus menghadirkan pejabat yg berwenang dan Pemerintah Desa dan berita acara harus mengetahui Kepala Desa.
Ke-enam, sampai hari ini belum ada ketentuan pembayaran pajak, Namun praktek di lapangan ketua Kelompok Tani Hutan(KTH), yang lama sudah memungut pajak selama 3 tahun, ujarnya.
Ketujuh. Ada kaitannya penggantian ketua KTH Utama Wana Lestari saudara Siswadi.Hal itu sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan.
Delapan.kerja sama dengan BUMDES sudah sesuai amanat permen dan PP. Sebagai upaya pemberdayaan BUMDES.
Sembilan, pengelolaan pendapatan wisata mulai pergantian pengurus baru sdh dikelola dgn transparan dan pendapatan tiap hari dishare di group manajemen dan hasilnya berbeda jauh dengan yang dulu. Laporan tidak dilaksanakan secara rutin sehingga banyak rekayasa pendapatan.
Sepuluh. Awal mula pergantian pengurus KTH .sebab oleh warga dimintai pertanggung jawaban tidak bisa memberikan laporan yang sesuai sehingga laporan di tolak.
Sebelas.Dari warga menghendaki pergantian pengurus sehingga diadakan musyawarah pergantian ketua KTH.
Akhirnya saudara Mujiono yg dulu wakil ketua di naikan menjadi ketua sesuai dengan berita acara rapat dan disaksikan pengurus KTH lama(Siswadi) disaksikan oleh Kades .Camat dan pembina dari Cabang Dinas Kehutanan selaku pembina dan perwakilan dari petani sesuai berita acara rapat.
Duabelas, Bahwa dalam laporan pendapatan selama kurun waktu mulai tahun 2020-2023.kalau dibandingkan dengan pengelolaan managemen yang baru.Pendapatannya sangat jauh dengan pengelolan 1 tahun, sehingga warga masyarakat bisa merasakan manfaat yg lebih baik dengan management Desa.Sumberoto.(M.yus)