MAIDUN, harianlenteraindonesia.co.id
Listrik merupakan kebutuhan setiap manusia untuk aktivitas sehari-hari. Baik untuk kebutuhan pokok untuk segala bidang.
Tidak seperti dialami warga RT 5 RW 2 di desa Sumberejo kecamatan geger kabupaten Madiun.
Saat di konfirmasi pihak media Suyitno ketua RT 05 RW 02 saya sudah melaporkan prihal ini sudah dua kali, kurangnya voltase ini ke PLN unit Delopo sudah 6 bulan lalu belum ada tanggapan sama sekali saya sebagai warga sangat dirugikan karena daya berkurang Sabtu (18 September 2021).
Hal ini juga dialami oleh ketua POKTAN setempat mengenai sumur dalam sering alami drop voltase saat mengairi persawahan. “Saya sangat kurang puas pelayanan ini sebagai petani padahal bayar bulanan kami rutin disini ada sekitar 20 sumur dalam saat dinyalakan baru 15 menit voltase turun (jeglek) kemarin ada juga Sibel yang rusak dan terbakar “ujar Yunus dengan nada kecewa ketua POKTAN.
“Gangguan juga dialami di rumah tangga saat menyalakan kipas angin mutar tidak maksimal, pembuatan es batu tidak bisa matang dan ada juga kulkas yang rusak ujar Wasis seorang warga.
“Kejadian ini sudah kurang lebih 3 tahun sejak adanya sumur dipersawahan, bilang PLN bisa normal harus tambah sekitar 15 pelanggan darimana bisa dapat sebanyak itu kita ini rakyat kecil” ketus Suyitno ketua RT 05.
Hal senada juga di keluhankan UKM pembuatan tempe setempat di RT 05 ini ada 5 pengusaha pembuatan tempe ” sering jeglek pada saat giling kedelai dan sangat menggangu dalam produksi terutama pada pagi hari ” ujar sundari saat ditemui pihak media.
Keluhan masyarakat dan Poktan tersebut disampaikan lembaga LSM GMAS ketua Mamad kabupaten Madiun dan langsung ditindak lanjuti.
Adapun undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagakelistrikan pada pasal 29 ayat 1 yaitu konsumen berhak mendapatkan pelayanan yang baik, serta mendapat tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang baik.
Mengenai laporan masyarakat dan Poktan LSM GMAS Mamad angkat bicara “Masyarakat dan Poktan harus menambah 15 pelanggan itu tidak relevan itu sama saja membebani masyarakat, karena sudah banyak pelanggan keluhkan tentang pelayanan jasa yang tidak maksimal kok malah tambah pelanggan, justru akan banyak korban baik dari segi kepuasan maupun matrial”.
LSM GMAS Mamad langsung melapor ke PLN rayon Delopo dalam beberapa kali tidak ketemu akhirnya diterima oleh Putra Surya abady Manager PLN Rayon Dolopo ” saya minta maaf kepada masyarakat prihal ini, karena disini adalah bagian pemeliharaan masalah drop voltase bukan dialami disini saja tapi juga di wilayah lain mengenai pengaduan warga ini tetap saya tindak lanjuti ke kantor pusat “ujarnya kamis(23/9/2021).
Ternyata masalah tidak dapat dipastikan kapan selesainya akhirnya LSM GMAS melanjutkan laporan ke pusat Up3 Madiun yang berada di jalan Thamrin kota Madiun. Laporan sudah serah terima Jumat (24/9/2021).