harianlenteraindonesia.co.id – Sistem pencernaan tubuh adalah merupakan bagian yang penting untuk dijaga. Ada beberapa tanda yang menjadi indikasi sistem pencernaan tidak dalam kondisi baik seperti diare, sembelit, mual, dan sakit perut.
Ketika kondisi tersebut terjadi, ini juga dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti GERD. Menurut ahli diet yang berbasis di Atlanta, Marisa Moore, detoks -berdasarkan definisinya adalah sesuatu yang Anda mulai dan hentikan.
“Ide umumnya adalah membersihkan tubuh dari beberapa zat atau mengatur ulang tubuh. Beberapa detoks bisa dilakukan secara ringan, selama sehari atau dua hari dengan masih mengonsumsi makanan,” kata Moore, seperti dikutip InStyle.
“Namun bisa juga dilakukan dengan cara ekstrem selama berminggu-minggu dengan makanan atau minuman yang dibatasi.”
Perlu diingat bahwa tubuh memiliki proses detoksifikasi alaminya sendiri. Menurut seorang dokter di Parsley Health, Nisha Chellam, organ detoks terkuat adalah hati.
Segala sesuatu yang Anda makan melewati saluran pencernaan dan kemudian disaring melalui hati untuk mengekstrak nutrisi dari apa yang Anda makan.
Chellam mengungkapkan semakin banyak makanan olahan yang Anda makan maka semakin keras hati akan bekerja untuk mengekstrak nutrisi dan mendetoksifikasi tubuh.
Berikut lima cara sehat yang bisa dilakukan untuk detoks tubuh.
- Perbanyak minum air putih
Sudah bukan rahasia umum lagi jika air putih memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Selain sebagai kebutuhan harian tubuh, air putih juga sangat baik untuk kesehatan ginjal, paru-paru, jantung, dan sistem pencernaan.
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh menjadi salah satu penyebab sembelit. Saat mengalami dehidrasi, usus besar menyerap air yang menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Jadi, baiknya konsumsi delapan gelas air dalam sehari.
- Konsumsi buah dan sayur
Selain air, tubuh juga sangat membutuhkan serat alami. Serat bisa didapatkan dari buah dan sayuran hijau.
Dalam sehari setidaknya 25 sampai 50 gram dalam sehari. Serat berfungsi untuk melunakkan feses yang merupakan sisa pembakaran makanan yang bercampur dengan kuman dan bakteri dalam tubuh. Sehingga, ketika BAB lancar, usus atau pencernaan pun juga akan bersih.
Chellam merekomendasikan untuk menambahkan banyak sayuran berwarna ungu dan hijau ke dalam makanan Anda, bahkan jika Anda memadukannya menjadi smoothie.
Anda bisa juga menambahkan biji-bijian, kacang-kacangan, atau kacang polong untuk serat tambahan agar tetap kenyang. Makanan berserat tinggi dan bergizi ini memudahkan tubuh mengeluarkan racun.
- Kelola stress
Stres dapat mempengaruhi kerja sistem pencernaan tubuh. Sehingga, stres bisa menjadi salah satu cara untuk melancarkan BAB.
Stres juga bisa mengganggu dinding pembatas usus yang melindungi tubuh dari bakteri. Serangan bakteri secara terus-menerus bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan.
Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik sangat dibutuhkan.
- Makan perlahan
Cara Anda makan dapat membuat perbedaan besar dalam pencernaan. Coba pelan-pelan saat makan, tujuannya untuk merasa puas, bukan sekadar kenyang setelah makan.
“Ketika Anda makan terlalu cepat, Anda mungkin menghirup udara lebih banyak atau tidak mengunyah makanan Anda secara menyeluruh, yang membuat perut bekerja lebih keras. Ini dapat menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan,” jelas Moore.
Makan dengan penuh perhatian dapat mencegah Anda makan berlebihan dan merasa lesu sesudahnya.
- Coba probiotik
Menurut Chellam, jika kesehatan usus Anda mulai membutuhkan sedikit dorongan, menambahkan probiotik ke dalam rutinitas harian dapat membantu untuk menyelamatkan kembali sistem pencernaan.
Dengan begitu, Anda bisa memastikan ada keseimbangan yang sehat dari bakteri usus yang baik untuk membuat pencernaan lebih lancar.
Plus, 70 persen dari sistem kekebalan Anda terletak di usus, sehingga probiotik dapat membantu kesehatan kekebalan Anda juga.
Coba konsumsi lebih banyak makanan yang mengandung probiotik, termasuk yogurt, kimchi, kombucha, dan makanan fermentasi lainnya ke dalam asupan harian Anda.