5 Penyebab Keguguran Sangat Beragam, Waspadalah!

harianlenteraindonesia.co.id – Resiko keguguran akan selalu mengintai ibu hamil. Kenali beberapa penyebab keguguran agar diwaspadai.

Seorang ibu hamil disebut mengalami keguguran jika kehamilannya berhenti atau janin mati dengan sendirinya saat masih hamil muda atau sebelum usia 20 minggu. Setidaknya 10-20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.

Tanda-tanda utama keguguran adalah adanya pendarahan pada vagina dan nyeri perut. Kendati demikian, tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan keguguran.

Penyebab keguguran sangat beragam. Berikut beberapa penyebabnya, mengutip berbagai sumber.

1. Masalah pada kromosom

Mengutip WebMD, keguguran yang terjadi pada 12 minggu pertama sebagian besar disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Bayi tak dapat tumbuh secara normal dengan jumlah kromosom yang salah atau rusak.

Kelainan kromosom pada bayi yang belum lahir ini memicu berbagai masalah seperti embrio yang tidak berkembang, plasenta tidak tumbuh normal, hingga janin yang tidak berkembang.

Tak ada cara untuk mencegah masalah kromosom. Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun, risiko masalah kromosom akan meningkat.

2. Kondisi medis tertentu

Keguguran sering kali dipicu oleh masalah kesehatan pada ibu. Beberapa kondisi medis yang memengaruhi kehamilan di antaranya:

– infeksi Cytomegalovirus atau rubella
– penyakit kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
– penyakit tiroid, lupus, dan gangguan autoimun lainnya
– masalah pada rahim atau leher rahim seperti fibroid
– infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, sifilis, atau HIV

3. Gaya hidup

Gaya hidup buruk calon ibu juga dapat meningkatkan risiko keguguran seperti kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.

Selain asap rokok, zat-zat tertentu di lingkungan rumah atau tempat kerja dapat membahayakan kehamilan.

Simak penyebab keguguran lainnya, gejala, dan cara membedakan dengan menstruasi di halaman berikutnya.

4. Pengobatan tertentu

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko keguguran, di antaranya:

– misoprostol, digunakan untuk mengatasi tukak lambung dan rheumatoid arthristis
– methotrexate, digunakan untuk mengatasi rhematoid arthritis
– retinoid, digunakan untuk mengatasi eksim dan jerawat
– obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan

5. Keracunan makanan

Paparan bakteri seperti Listeria, Salmonella, dan Toksoplasma berisiko memicu keguguran. Listeria biasanya ditemukan dalam keju lunak yang tidak dipasteurisasai dan makanan laut mentah atau setengah matang.  (Red)

Pos terkait