Efektifkah Sistem Daring Dalam Mendidik Generasi Bangsa?

  • Whatsapp

Magetan, harianlenteraindonesia.co.id

Kamis (23/7/2020) Menjawab kegelisahan wali murid yang prihatin akan dunia pendidikan sekarang yang terkena imbas dari pandemi Covid 19.Anak didik diharuskan mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lewat online yang biasa kita kenal secara daring. Meskipun belum ada uji secara ilmiah efektifitas dari pengajaran daring pihak sekolahpun harus melaksanakannya karena itu sudah aturan dari pusat.

Agus Pramono Kepala SMPN 1 Plaosan kepada Harian Lentera Indonesia mengatakan”Secara tekhnis sebenarnya kami sudah siap melakukan pengajaran secara tatap muka ,tapi dengan aturan yang ada kami belum bisa melaksanakannya. “jelasnya.

Lebih lanjut Agus Pramono menjelaskan “Mengenai protokol kesehatan kami pihak sekolah sudah menyiapkan 25 tempat cuci tangan,juga handsanitizer di beberapa tempat, di bangku halaman sekolah juga sudah saya beri tanda agar penerapan physical distancing lebih efektif lagi,selain itu kapasitas kelas kami kurangi 50 % dari kapasitas maksimalnya. Jadi setiap sesi pelajaran hanya bisa menampung maksimal 15 siswa saja atau setengah dari kapasitas normalnya.Jadi satu bangku yang biasanya diisi oleh 2 siswa hanya diisi oleh 1 siswa Jam pelajaran juga kami bagi dalam 2 shift. Tapi semua itu sampai berita ini diturunkan belum bisa direalisasikan karena Magetan belum zona hijau”. jelasnya.

Seharusnya kebijakan tentang KBM ini harus segera menjadi prioritas Pemerintah pusat dan daerah sebagai regulator kebijakan,sehingga kualitas pendidikan anak bangsa bisa tetap ditingkatkan dengan sistem belajar mengajar yang ada ,yang tentunya tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.Selain itu perlu ada terobosan baru dalam penerapan sistem belajar mengajar.Jangan sampai kondisi seperti ini berlarut larut.

Hal ini diamini oleh Sugiati salah seorang wali murid yang mempunyai anak yang baru masuk SMP di salah satu SMP di Magetan merasa prihatin dengan kondisi saat ini . Kepada Harian Lentera Indonesia Sugiati menjelaskan “Saya punya anak yang baru masuk SMP tapi sudah sampai hampir 2 bulan ini hanya 3 kali ke sekolah pertama pas daftar ulang pembagian kelas dan terakhir MPLS saja. Ditambah lagi kalau belajar pakai sisitem online kami juga harus menyiapkan dana khusus untuk beli paketan.yang aneh lho mas tempat wisata dan pasar saja dibuka masak sekolah belum bisa di buka padahal pendidikan kan modal utama kemajuan suatu bangsa lho. ” jelasnya. Video kegiatan ini bisa di klik di http://www.youtube.com/c/BeniSetyawanMagetan (Jurnalis :Beni Setyawan) .

Pos terkait