Aplikasi yang Dapat Membantu Lindungi Cegah Penularan Covid-19

harianlenteraindonesia.co.id – Kasus postif virus corona di Tanah Air terus bertambah. Terhitung hingga Selasa (15/12/2020), akumulasi kasus positif secara keseluruhan mencapai 629.429 orang. Jumlah ini akan terus bertambah setiap harinya.

Demi menekan angka kasus positif, masyarakat dihimbau untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan yang dikenal dengan 3M. Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) untuk memutus mata rantai penularan.

Pelacakan (tracing) dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien suspek. Namun dengan kecanggihan teknologi, pelacakan bisa dilakukan dengan mudah. Salah satu aplikasi yang dapat membantu tracing adalah PeduliLindungi.

Beberapa fitur dalam apllikasi ini dapat memberikan update tracking COVID-19, lokasi penyebaran jumlah terpapar berdasarkan zona wilayah, hingga konsultasi dokter. Dengan memanfaatkan teknologi GPS, PeduliLindungi memberitahu kondisi zona COVID-19 (merah atau hijau), jumlah pasien yang terpapar, sembuh, dan meninggal di lokasi pengguna berada.

Jika ponsel lain terdeteksi dalam radius GPS yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran ID anonim yang terekam di smartphone. Aplikasi ini selanjutnya akan mengidentifikasi apabila seseorang pernah dalam jarak dekat dengan orang lain yang dinyatakan suspek, kasus konfirmasi, dan kontak erat.

Bila merasa ada gejala COVID-19, aplikasi ini juga telah menyediakan fitur Teledokter berupa layanan konsultasi dengan dokter dalam jarak jauh. Aplikasi ini akan sepenuhnya berbasis GPS tanpa perlu lagi menggunakan Bluetooth. Ini bertujuan agar ponsel yang memasang aplikasi PeduliLindungi bisa lebih hemat baterai.

Beberapa fitur utama yang ada pada aplikasi PeduliLindungi sebagai berikut:

1. Kontak Tracing yang bisa dilakukan selama 14 hari ke belakang menggunakan teknologi bluetooth

2. Tracking close contact users, menggunakan GPS

3. Fencing untuk mendukung isolasi mandiri, juga menggunakan GPS

4. QR Code untuk WNI dan WNA yang akan memasuki wilayah yurisdiksi di 7 pintu, yang secara langsung telah ditetapkan sebagai ODP.

5. Notifikasi zona terdampak di sekitarnya, baik kelurahan, RS, maupun apotek terdekat.

6. Histori perjalanan atau lokasi yang dikunjungi user, menggunakan GPS

7. Teledokter yang menggandeng startup bidang kesehatan. Sudah ada Prixa, Halodoc, dan ProSehat, ditambah dukungan dari BPPT.

8. Dashboard Peduli Lindungi saat ini tersedia di Kementerian Kesehatan untuk melacak (tracking dan tracing) pengguna yang melakukan kontak dengan orang positif Covid-19. (Red)

Pos terkait