Inilah Kisah Bangunan Cagar Budaya Asrama Inggrisan nan Eksotis di Banyuwangi

  • Whatsapp

Banyuwangi, harianlenteraindonesia.co.id

Bangunan Asrama Inggrisan salah satu sebuah bangunan yang penuh dengan nilai sejarah. Masyarakat setempat biasa menyebutnya sebagai Kampung Inggrisan. Bangunan eksotis itu sarat akan cerita menarik didalamnya.

Asrama Inggrisan berlokasi di Jl. Diponegoro No.1, Kepatihan, Kecamatan. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Akses menuju Asrama Inggrisan dengan menggunakan kendaraan bermotor sejauh 950 meter dari Alun-alun Banyuwangi kearah Jl. Susuit Tubun, pada simpang empat gedung juang berbelok ke kanan ke arah jalan Diponegoro.

Bangunan ini selalu menarik perhatian mata para pengunjung, saat mengelilingi kawasan Asrama Inggrisan.

Menurut sumber, Situs Budaya (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, pintu masuk ke kompleks Asrama Iggrisan merupakan sebuah gapura dengan tembok bata tebal tanpa polesan semen. Pada halaman yang tepatnya di belakang pintu masuk terdapat sebuah sumur dari bata yang sekarang sudah ditutup.

Bangunan utama yang berbentuk rumah panggung membujur utara selatan sepanjang 67,5 meter. Pada bagian tengah bangunan utama terdapat sebuah ruang yang berdenah persegi dan memiliki 2 pintu di keempat sisinya.

Di halaman kompleks Asrama Inggrisan terdapat lempengan beton cor yang bertuliskan “Burn Brothers, Rotunda Works, 3 blackfriars road, London SE”.

Di sebelah selatan dari bangunan utama terdapat bangunan rumah yang menghadap ke utara. Bangunan tersebut beratap limasan dan terdapat ventilasi atau angin-angin di antara atap tersebut. Beratap genteng, dinding tembok, lantai plester, serta teras yang luas dengan pagar dan berpilar kayu.

Bangunan ini berbentuk rumah panggung disangga oleh 13 pilar di sebelah utara dan 13 pilar di sebelah selatan, sedangkan di bagian tengah terdapat 6 pilar yang menopang teras dan dilengkapi tangga naik dari beton cor dan tatanan batu pada bagian atasnya. Jarang sekali bangunan peninggalan Belanda berbentuk panggung.

Asrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1776.

Pada perkembangannya, gedung itu kemudian diambil alih oleh British East India Company (BEIC) atau kantor dagang Inggris pada abad ke-18.

Tempat ini lantas dijadikan tempat kabel jaringan telegraf bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.

Asrama Inggrisan selesai dibangun pada tahun 1811. Pemerintah Inggris menyerahkan bangunan ini kepada pemerintah Hindia Belanda setelah disepakati adanya pengembalian wilayah jajahan di antara kedua negara ini, khususnya di Hindia Belanda.

Kabel dengan rute dari Kabupaten Banyuwangi ke Kota Darwin dibangun tahun 1870 oleh British-Australian Telegraph Company di Inggrisan.

Pada saat perang dunia II berlangsung, Jepang menghancurkan kabel tersebut.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Inggrisan dijadikan sebagai markas tentara Jepang oleh Batalion Macan Putih Banyuwangi.

Sumber lain mengatakan, Asrama Inggrisan serupa yang ada di Australia, namun bangunannya lebih tua Inggrisan yang ada di Banyuwangi.

Disarankan bagi pengunjung yang datang di Asrama Inggrisan pada jam dan hari kerja, karena bangunan ini termasuk kedalam komplek Kodim 0825 Banyuwangi. Dan tiket masuk gratis.

Penulis: Aji

Pos terkait